Senin, 18 Februari 2013

Tabloid Bintang 1120 (Nov'12)

Twinawati Batal Mendampingi Sang Suami demi Yuki Kato


Sejak berkarier di kelas 2SD, Yuki Kato(17) mengaku selalu didampingi ibunya, Twinawati(43). Terlebih setelah beranjak remaja dan banyak kegiatan di dunia hiburan, sang mama tak pernah lepas dari sisi Yuki. Namun, bukan berarti hubungan Twinawati yang sekaligus manajer Yuki selalu berjalan mulus. Sebagai ibu, Twinawati tidak ingin Yuki terlalu capek, dia juga ingin melihat Yuki menikmati dunianya sebagai anak-anak. Sebagai manajer, Twinawati mengaku bekerja profesional mencarikan pekerjaan sehingga mengurus kontrak buat putrinya. "Oleh karena itu, saya tidak langsung mengiakan tawaran job buat Yuki. Biasanya saya tanya Yuki dulu. Job itu bukan hanya bikin saya nyaman, tapi Yuki yang menjalaninya juga merasa nyaman," buka Twinawati kepada Bintang.

"Keputusan memang ada pada Yuki, tapi saya biasanya ngasih masukan. Kadang dia berani menolak tawaran karena manajernya adalah ibunya, hahaha. Namanya juga masih anak kecil ya," tambah Twinawati sambil tersenyum. Banyak hal yang ia korbankan demi menjadi manajer Yuki. Bahkan ia pernah mengalami konflik batin yang membuatnya dilema. "Saat bapaknya Yuki tugas di Jakarta terus sih aman-aman saja. Konflik terjadi saat bapaknya Yuki tugas ke luar negeri. Yuki masih duduk di bangku kelas 1 SMP. Sebagai istri, sudah menjadi kewajiban saya untuk mendampingi suami, namun di sisi lain saya tidak bisa meninggalkan Yuki. Bingung, tapi setelah berunding antara saya, suami, dan Yuki, akhirnya demi Yuki, saya memutuskan tetap di sini. Terpaksa bapaknya yang mengalah," kisah Twinawati. Uniknya, Twinawati tidak meminta bayaran sepeser pun dari jasa sebagai manajer. "Saya tidak pernah minta gaji, tidak pula memotong penghasilan Yuki. Cuma saya selalu melaporkan kepada Yuki pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan pekerjaan dia," beri tahunya. Bayar sopir,bensin, keperluan mobil, semuanya pakai uang (penghasilan) Yuki.

"Intinya saya membantu keuangan Yuki biar jelas dan teratur," sambungnya. Keuntungan lain ibu menjadi manajer,Twinawati dan Yuki bisa selalu bersama dalam setiap kesempatan. Komunikasi pun tak pernah terhambat. "Saya juga jadi mengenal orang-orang penting di dunia entertainment, termasuk Anda." Twinawati bangga pada Yuki, karena dia tidak pernah mengeluh, punya banyak talenta, dan tidak sok ngartis. Di usia yang masih belia, Yuki telah menjadi artis remaja yang mumpuni. "Saya bangga banget melihat Yuki sekarang, ksabarannya membuahkan hasil. Itulah yang dari dulu saya tanamkan pada dia. Harus sabar dalam menghadapi apa pun. Di rumah, lokasi syuting, jalan, dan lainnya. Saya menanamkan prinsip pada dia, jangan pernah mengandalkan orang lain, pilihlah teman yang positif, dan tentu saja disiplin," Twinawati menyatakan.

Tugas ganda Twinawati dijalankan dgn baik. Dia bisa memisahkan antara tugasnya sebagai ibu dan tugasnya sebagai manajer. "Walau saya ibunya, saya juga sering memarahi dia kalau enggak disiplin waktu. Misalnya ada panggilan syuting jam 4sore, tapi dia keluar sekolah jam 3 sore masih mengobrol dengan teman-temannya," bebernya. Twinawati tidak melarang Yuki main, tidak pula melarang Yuki pacaran. Namun, harus ada aturannya. "Boleh main, tapi harus ada jadwalnya, tidak bisa seenaknya. Saya juga tidak melarang Yuki pacaran. Cuma kata Yuki sampai sekarang belum ada cowok yang berani nembak dia, hehehe," ungkapnya. Di rumah, Yuki tidak diperlakukan istimewa. "Saya tidak ingin ada kecemburuan antara Yuki dengan adik-adiknya. Maka itu, saya berusaha adil. Entah itu kasih sayang maupun perhatian," kata Twinawati yang berencana membuat manajemen artis dalam waktu dekat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar