Sejak berkarier di kelas 2SD, Yuki Kato(17) mengaku
selalu didampingi ibunya, Twinawati(43). Terlebih setelah beranjak remaja dan banyak
kegiatan di dunia hiburan, sang mama tak pernah lepas dari sisi Yuki. Namun, bukan
berarti hubungan Twinawati yang sekaligus manajer Yuki selalu berjalan mulus. Sebagai
ibu, Twinawati tidak ingin Yuki terlalu capek, dia juga ingin melihat Yuki menikmati
dunianya sebagai anak-anak. Sebagai manajer, Twinawati mengaku bekerja
profesional mencarikan pekerjaan sehingga mengurus kontrak buat putrinya.
"Oleh karena itu, saya tidak langsung mengiakan tawaran job buat Yuki. Biasanya
saya tanya Yuki dulu. Job itu bukan hanya bikin saya nyaman, tapi Yuki yang
menjalaninya juga merasa nyaman," buka Twinawati kepada Bintang.
"Keputusan memang ada pada Yuki, tapi saya biasanya ngasih masukan. Kadang
dia berani menolak tawaran karena manajernya adalah ibunya, hahaha. Namanya
juga masih anak kecil ya," tambah Twinawati sambil tersenyum. Banyak hal yang
ia korbankan demi menjadi manajer Yuki. Bahkan ia pernah mengalami konflik
batin yang membuatnya dilema. "Saat bapaknya Yuki tugas di Jakarta terus
sih aman-aman saja. Konflik terjadi saat bapaknya Yuki tugas ke luar negeri. Yuki
masih duduk di bangku kelas 1 SMP. Sebagai istri, sudah menjadi kewajiban saya
untuk mendampingi suami, namun di sisi lain saya tidak bisa meninggalkan Yuki. Bingung,
tapi setelah berunding antara saya, suami, dan Yuki, akhirnya demi Yuki, saya
memutuskan tetap di sini. Terpaksa bapaknya yang mengalah," kisah
Twinawati. Uniknya, Twinawati tidak meminta bayaran sepeser pun dari jasa sebagai
manajer. "Saya tidak pernah minta gaji, tidak pula memotong penghasilan
Yuki. Cuma saya selalu melaporkan kepada Yuki pengeluaran-pengeluaran yang
berhubungan dengan pekerjaan dia," beri tahunya. Bayar sopir,bensin, keperluan
mobil, semuanya pakai uang (penghasilan) Yuki.
"Intinya saya membantu
keuangan Yuki biar jelas dan teratur," sambungnya. Keuntungan lain ibu
menjadi manajer,Twinawati dan Yuki bisa selalu bersama dalam setiap kesempatan.
Komunikasi pun tak pernah terhambat. "Saya juga jadi mengenal orang-orang
penting di dunia entertainment, termasuk Anda." Twinawati bangga pada
Yuki, karena dia tidak pernah mengeluh, punya banyak talenta, dan tidak sok
ngartis. Di usia yang masih belia, Yuki telah menjadi artis remaja yang mumpuni.
"Saya bangga banget melihat Yuki sekarang, ksabarannya membuahkan hasil. Itulah
yang dari dulu saya tanamkan pada dia. Harus sabar dalam menghadapi apa pun. Di
rumah, lokasi syuting, jalan, dan lainnya. Saya menanamkan prinsip pada dia, jangan
pernah mengandalkan orang lain, pilihlah teman yang positif, dan tentu saja
disiplin," Twinawati menyatakan.
Tugas ganda Twinawati dijalankan dgn
baik. Dia bisa memisahkan antara tugasnya sebagai ibu dan tugasnya sebagai
manajer. "Walau saya ibunya, saya juga sering memarahi dia kalau enggak
disiplin waktu. Misalnya ada panggilan syuting jam 4sore, tapi dia keluar
sekolah jam 3 sore masih mengobrol dengan teman-temannya," bebernya. Twinawati
tidak melarang Yuki main, tidak pula melarang Yuki pacaran. Namun, harus ada
aturannya. "Boleh main, tapi harus ada jadwalnya, tidak bisa seenaknya. Saya
juga tidak melarang Yuki pacaran. Cuma kata Yuki sampai sekarang belum ada
cowok yang berani nembak dia, hehehe," ungkapnya. Di rumah, Yuki tidak
diperlakukan istimewa. "Saya tidak ingin ada kecemburuan antara Yuki
dengan adik-adiknya. Maka itu, saya berusaha adil. Entah itu kasih sayang
maupun perhatian," kata Twinawati yang berencana membuat manajemen artis dalam
waktu dekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar