Yuki Kato "Dance Jadul"
Friday |28 January 2011 | 15:44
Jakarta, KasaKusuK.com
Banyak peminat untuk bergaya Lady GaGa, membuat Ajeng CS
harus memikirkan ide lain, terlebih terbatasnya dana yang mereka punya, karena
dana sudah habis untuk kostum Lady GaGa, dan tidak dapat dikembalikan atau
ditukar.
Perjalanan pulang bersama Yudha yang mencoba menghibur Ajeng
dengan lagu balonku yang dirubah liriknya oleh Yudha, tiba-tiba Yuki
"Ajeng" Kato punya ide cemerlang karena melihat pengamen yang bergaya
jadul.
Langsung aksi Ajeng dan Yudha mengumpulkan pakaian-pakaian
jadul dari om Darma dan Tante Natasya, semuanya sahabatnya juga disuruh mencari
pakaian orang tuanya, Dance jadul pun direkam sama Marco, sangat heboh
tingkah laku mereka, penuh kegembiraan dengan dandanan dari jaman tahun 70 an,
mereka yakin tentu akan berhasil lolos dari babak penyisihan dance.
Tapi tanpa mereka ketahui, DVD demo dance mereka terjatuh
ketika panitia mengambilnya.
Ajeng CS Lolos Dance, Kalisa Jadi Pembantu
Friday |28 January 2011 | 14:32
Jakarta, KasaKusuK.com
Gagal lolos seleksi lomba Dance antar SMA se Jakarta, bukan
karena tidak bagus penampilannya, tapi karena Demo Dance jatuh di kolong meja,
ini membuat Ajeng CS jadi Bete.
Namun rupanya keberuntungan berpihak pada Ajeng CS dari SMA
25, karena lomba Dance tersebut dibuka kembali untuk langsung beraksi di atas
panggung, ini tentu membuat Kalisa yang punya perjanjian bila anak-anak SMA 25
lolos, akan jadi pembantu mereka selama 24 jam.
Kalisa membuat rencana untuk menggagalkannya dengan mengirim
SMS ke Aldo dengan atas nama Yudha yang menggunakan HP bokapnya, ternyata Aldo
tidak berpikir panjang, langsung saja memforward ke teman-teman lainnya.
Ulah Aldo ini ternyata membuat Yudha, Fathir, Vitha, Karina,
Bella, Nakula, Marco dan Aldo sendiri terkecoh mereka datang ke tempat yang
salah, karuan saja Aldo yang dimarahi seluruh sahabat-sahabatnya.
Ajeng dan Angel terpaksa harus tampil berdua sambil menunggu
kedatangan Yudha CS, Kalisa sudah bergembira karena yakin tentu SMA 25 tidak
akan lolos, tapi di saat yang genting tersebut, Yudha CS datang tepat waktu
setelah beberapa menit Ajeng dan Angel hanya tampil berdua saja, dan mereka
berhasil lolos. Kalisa yang hendak pulang bersama teman-temannya dicegat
sama Ajeng CS, Vitha menagih janji Kalisa yang akan melayani mereka 24 jam,
karuan saja Kalisa jadi bahan olok-olok Ajeng CS.
Arti Sahabat: Mengikat Remaja dengan Cerita, Dialog, dan
Emosi yang Kuat
JUMAT, 28 JANUARI 2011 13:17
SAAT sinetron stripping lainnya jatuh bangun membangun
eksistensi agar panjang umur--jumlah episode sebanyak-banyaknya--Arti Sahabat justru
melenggang mulus tanpa hambatan berarti hingga memasuki usia 8 bulan penayangan
di Indosiar.
Sinetron remaja produksi Rapi Films itu meraih atensi yang
tidak putus-putus dari para penonton setianya para remaja.
Forum-forum diskusi di laman internet masih saja ramai
membicarakan bagaimana kira-kira kelanjutan cerita cinta dari pasangan Ajeng
dan Yudha.
Sampai beralih menjadi sebuah harapan kalau pemeran aslinya
artis belia Yuki Kato dan Stefan William betulan jadian di kehidupan nyata
seperti halnya pasangan dari sinetron berepisode (sangat) panjang Cinta Fitri,
Wisnu-Shireen.
Mengandalkan sentuhan berbeda
Menetapkan genre Arti Sahabat sebagai sinetron remaja --
alih-alih sinetron keluarga -- pilihan yang berani. Pasalnya, menjaring
penonton remaja terbilang lebih sulit ketimbang penonton ibu-ibu.
“Karakteristik penonton ibu-ibu cenderung lebih loyal. Kalau
mereka sudah menonton satu judul, mereka akan mengikutinya terus sampai
selesai. Tidak seperti penonton remaja yang lebih kritis dan “tidak setia”
ketika mulai ada yang tidak disukai pada tayangan yang mereka tonton,” ungkap
sutradara Rudi Aryanto yang kami temui di lokasi syuting Kampung Artis, Jakarta
Timur belum lama ini.
“Dalam membuat karya, kami tidak sengaja membatasi penonton.
Tapi kalau sampai berhasil membuat penonton remaja setia, itu sesuatu yang
bagus,” imbuhnya.
Meski sempat mengalami perombakan besar di awal pembuatan,
Arti Sahabat akhirnya menemukan formula yang pas. Rudi yang bergabung di minggu
kedua produksi membangun ulang fondasi sinetron, terutama dalam konsep
eksekusinya di lokasi syuting.
“Sinetron remaja itu butuh sentuhan yang berbeda,” ujar
Rudi.
“Upaya tersebut sudah terlihat pada produksi awal, namun
tidak begitu kuat untuk bisa berumur panjang,” sutradara jebolan IKJ itu
beranalisis.
Dalam kesimpulannya kemudian, penonton remaja (diduga) lebih
menyukai gambar-gambar yang dramatis namun tidak njlimet. Adegan-adegan
percintaan yang panjang tanpa perlu dialog lebar. Serta gaya akting para pemain
yang sebisa mungkin natural.
Bagi penonton setia Arti Sahabat tentu mengenali spesifikasi
yang disebutkan Rudi tersebut. Tidak ada akting meledak-ledak ataupun mata
pemain yang sampai melotot-melotot penuh emosi. Gambar-gambar yang disajikan
pun sekelas FTV dengan sudut-sudut fotografi yang tidak biasa.
Menonton adegan romantisnya Ajeng dan Yudha? Remaja mana
tidak dibuat kesengsem karena dramatisasinya yang manis. Apalagi ada sisipan
musik dan tari sebagai penghantarnya yang semakin membangun emosi penonton.
“Hal yang seperti di Glee (serial remaja Amerika yang tengah
hit) itu ternyata disukai juga oleh penonton remaja Indonesia. Saya temukan
penggemar yang saling berbagi potongan adegan semacam itu di internet. Adegan
favorit katanya,” beber Rudi yang lebih aktif sebagai sutradara FTV.
Mengikat penggemar fanatik, chemistry Ajeng-Yudha
dioptimalkan
Sejak di episode ke-15, Arti Sahabat menemukan pola genre
remaja yang diinginkan.
“Kami bekerja keras untuk itu. Terutama para pemain hingga
mereka mendapatkan karakter masing-masing yang kuat. Sekarang sudah lebih enak,
tidak terlalu kerja keras lagi,” Rudi memberi gambaran.
Mengintip syuting salah satu episodenya, kami membuktikan
pernyataan Rudi. Bagaimana adegan demi adegan dalam Arti Sahabat dibuat
serius dalam suasana yang santai.
Misalnya adegan romantis Ajeng-Yudha di tengah hujan.
Kendati membutuhkan persiapan yang lama, hasilnya sepadan. Empat mobil tangki
didatangkan untuk membuat efek hujan yang senyata mungkin. Dengan penyemprotan
selang dari berbagai arah, tetesan air pun jatuhnya merata. Gambar yang
dihasilkan dijamin tidak katro! Hehehe.
Keseriusan para pemain yang menyempatkan reading terlebih
dulu sebelum pengambilan gambar dilakukan yang membuat dramatisasi adegan
semakin maksimal.
“Mereka membaca naskah dulu untuk mendapatkan emosi dari
adegan yang akan dibuat. Itu lebih penting dari sekadar menghapal dialog.
Karena dialog masih bisa dibantu -- dengan pengulangan adegan atau dibisiki kru
-- tapi ekspresi emosi cuma bisa dibangun oleh pemain sendiri,” terang Rudi
yang mengakui Arti Sahabat sebagai proyek stripping pertamanya.
Omong-omong, sejak awal kami melulu menyebutkan Ajeng-Yudha.
Tidak bisa dipungkiri, dua karakter tersebut yang memang paling menyita
perhatian di Arti Sahabat. Pada sinetron yang kini hadir setiap harinya
pukul 17.00 WIB itu, chemistry antara kedua pemainnya Yuki-Stefan menjadi
favorit penggemar.
“Based on data sih demikian. Banyak yang meminta adegan
mereka diperbanyak,” bocor Rudi.
“Dan yang saya lihat sekarang ini porsi mereka berdua
diperkuat. Setelah sempat membagi porsi yang cukup banyak ke (karakter)
teman-temannya, kami mencoba mengembalikan fokus ke mereka sebagai leading
role. Tentu dengan problematika yang berbeda. Itu dipikirkan terus oleh sang
mastermind cerita, Bu Sonya (Rapi Films),” ucapnya pasti.
Tidakkah berisiko mengikuti keinginan penggemar? Rudi
meyakini, pro-kontra penonton justru memberi dinamika positif terhadap
pengembangan cerita. Kalau memang menjual, kenapa tidak? Selama idealisme
dirinya sebagai sutradara tidak dikesampingkan.
“Kalau soal cara eksekusi kan mempertaruhkan nama saya
sendiri. Maka itu yang akan tetap dipertahankan,” Rudi berprinsip. Bagaimana
dengan Yuki-Stefan, apakah mereka justru akan mengikuti keinginan penggemar
untuk jadian betulan? Hmmm.
Yuki Kato Main Bowling Sambil Ngeceng
27/01/2011 16:19 | Selebritas
Liputan6.com, Jakarta: Artis belia berparas manis Yuki
Kato mengisi liburan dengan bermain bowling. Pada suatu ketika, Yuki mengajak
sang adik bermain bowling di sebuah mal di Jakarta. "Aku mau pergi
olahraga, tapi yang bisa ngeceng juga yaitu bowling," kata dara
kelahiran 2 April 1995 ini seperti dikutip Status Selebriti di SCTV,
Kamis (27/1).
Sebelum bermain bowling, cewek kelahiran Malang, Jawa Timur, 16 tahun silam ini memasak makanan dulu orek telur. Barulah setelah itu, ia dan sang adik mengendarai mobil menuju tempat bermain bowling.
Namun di tengah perjalanan, Yuki kembali ke rumahnya. "Aku kan belum punya SIM, jadi aku balik lagi deh, takut ditilang pak polisi," kata Yuki. Barulah setelah mengajak orang rumahnya, Yuki dan sang adik bermain bowling.
Sebelum bermain bowling, cewek kelahiran Malang, Jawa Timur, 16 tahun silam ini memasak makanan dulu orek telur. Barulah setelah itu, ia dan sang adik mengendarai mobil menuju tempat bermain bowling.
Namun di tengah perjalanan, Yuki kembali ke rumahnya. "Aku kan belum punya SIM, jadi aku balik lagi deh, takut ditilang pak polisi," kata Yuki. Barulah setelah mengajak orang rumahnya, Yuki dan sang adik bermain bowling.
Jerit Tangis Hati Ajeng
Thursday |20 January 2011 | 01:17
Jakarta, KasaKusuK.com
Seluruh harapan yang sangat besar untuk berjumpa dengan
ayahnya, sebagai satu-satunya keluarganya, ternyata sangat mengecewakan hati
Ajeng.
Satu demi satu orang-orang yang menjadi bagian dari
keluarganya meninggal, ibunya meninggal saat melahirkan Ajeng, Tante Dessi yang
selama ini telah merawat dan mencintainya pun meninggal karena tabrak lari.
Setitik harapan timbul ketika berhasil menemukan harapan
untuk bisa berjumpa dengan ayah kandungnya pun hanya tinggal sebuah impian,
ayahnya ternyata sudah meninggal 15 tahun yang lalu.
Sungguh dunia ini seakan hampa, kosong, dan tidak ada
artinya untuk hidup karena seluruh keluarganya sudah tidak ada lagi, jerit
tangis hanya bisa ditumpahkan, dan langitpun ikut menangis.
Hanya Yudha, si Pangeran Kodoknya satu-satunya yang ada
dengan segenap cintanya, Ajengpun ingin terus melangkah untuk membuat
orangtua dan tantenya bangga padanya, dan kekuatan untuk terus bertahan hidup
hanya dengan cintanya pada Yudha.
Ajeng-Yudha Juara Karena Cinta
Monday |17 January 2011 | 13:46
Jakarta, KasaKusuK.com
Setiap kompetisi pendatang baru dalam dunia tarik suara
tentu akan memunculkan juara pertama, kedua, dan ketiga, namun dalam sebuah
sinetron mungkin segalanya bis saja berubah.
Seperti yang terjadi antara Yudha sebagai vokalis pendatang
baru melawan vokalis yang sedang naik daun, yang sudah mendapat predikat
sebagai selebriti seperti yang dialami Ajeng.
Sebelum pengumuman pemenang Ajeng menarik MC acara untuk
berembuk dulu di belakang pentas, setelah muncul kembali di atas pentas, MC
mengumumkan Ajeng dan Yudha sebagai juara bersama.
Semua itu terjadi karena cinta, sebagai pasangan kekasih,
dan memang kompetisi bukan hanya soal menang dan kalah, tapi bagaimana di
dalamnya ada kemurnian dan ketulusan dalam berkompetisi, seperti yang terjadi
pada Ajeng yang telah membantu Yudha yang tampil grogi, di awal penampilannya,
itu setidaknya yang ingin dipesankan lewat adegan Ajeng dan Yudha dalam sinetron
Arti Sahabat.
YUKI KATO PEDULI KESEHATAN
Lipstik.TV - 5 Januari 2011 07:02 WIB
Lipstik.Tv-Jadwal syuting yang padat membuat sejumlah
pesinetron kita lalai dalam menjaga kesehatan. Hal itulah yang terjadi pada
artis belia Yuki Kato, yang setengah tahun terakhir, terlibat syuting sinetron
striping.
Saat ditemui di sebuah lokasi syuting beberapa waktu lalu, tubuh Yuki memang terlihat lebih kurus, lantaran baru sembuh dari penyakit tipes.
Dara kelahiran Malang Jawa Timur, 2 April 1985 itu, secara jujur mengakui bahwa selama syuting, pola makan dan jam istirahatnya memang tidak teratur.
Slogan mencegah lebih baik dari mengobati, kini baru disadari oleh Yuki. Remaja blasteran Jepang-Jawa ini, mengaku kapok menjalani rawat inap di rumah sakit. Mulai beberapa hari lalu, artis yang biasa berperan sebagai siswa SMP itu, juga sengaja membawa rangsum dari rumah, untuk bekal makannya di lokasi syuting.
Saat ditemui di sebuah lokasi syuting beberapa waktu lalu, tubuh Yuki memang terlihat lebih kurus, lantaran baru sembuh dari penyakit tipes.
Dara kelahiran Malang Jawa Timur, 2 April 1985 itu, secara jujur mengakui bahwa selama syuting, pola makan dan jam istirahatnya memang tidak teratur.
Slogan mencegah lebih baik dari mengobati, kini baru disadari oleh Yuki. Remaja blasteran Jepang-Jawa ini, mengaku kapok menjalani rawat inap di rumah sakit. Mulai beberapa hari lalu, artis yang biasa berperan sebagai siswa SMP itu, juga sengaja membawa rangsum dari rumah, untuk bekal makannya di lokasi syuting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar